Mari menyapa!

Bismillahirrahmanirrahim..

Assalamualaikum saudaraku! Semoga dirimu, diriku, dan seluruh umat muslim senantiasa mendapat keberkahan dunia akhirat. Keep Fighting for Islam!

Jumat, 11 Maret 2011

Kebiasaan Nabi Muhammad SAW yang patut diteladani

Telah dikeluarkan oleh Ya’kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai bapak saudaraku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu dia memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohnya, maka dia berkata : Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirahat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara muti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya.

Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa beliau tidak menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang berhubungan dengannya, tetapi apabila dia melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga dia dapat membela karenanya. Dia tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat, diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila dia merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila dia marah dia terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila dia gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila dia ketawa, dia ketawa seperti embun yang dingin.

Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan bapa saudaraku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar beliau dan masuk beliau, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar